Rabu, 10 Desember 2008

Me and Culture

Korea

Republik Korea atau ROK biasa dikenal sebagai Korea Selatan. ROK adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Republik Korea berbataskan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Ibukota Korea Selatan berada di Seoul.
Karakteristik yang paling menonjol dari kebudayaan Korea mungkin adalah adanya “Koreanisasi segala hal”. Karakteristik rakyat Korea yang paling terkenal adalah budaya-budaya mereka, Korea mempunyai sistem alphabet sendiri (Han Geul), pakaian Korea (Hanbok), makanan Korea (Hansik), dan rumah bergaya Korea (Hanok). Oleh karena itu, identitas kebudayaan Korea dapat digambarkan dari seluruh kebudayaan kehidupan mereka. Kami tertarik untuk lebih mengenal beberapa budaya Korea tersebut, tetapi tidak semuanya. Ada 3(tiga) budaya Korea yang ingin kami kenal lebih dalam dan kami urutkan dari yang paling kami suka:
  1. Makanan Korea (Hansik)
    Makanan Korea sangat beraneka ragam, sama seperti di Indonesia yang juga memiliki kekayaan di bidang kuliner. Salah satu alasan kami memilih budaya mengenai makanan Korea di urutan pertama ini karena pada dasarnya kami memang suka makan (^-^). Intinya kami menyukai segala sesuatu yang nikmat di lidah dan mengenyangkan perut. Baik, langsung saja membahas mengenai seni kulineri di Korea. Namun, kami tidak memembahas semua makanan Korea. Kami hanya membahas tentang beberapa makanan yang populer dan menarik interest kami, yaitu seperti:
    § Kimchi
    Ini di salah satu jenis makanan yang jadi ’artis’ di Korea dan bahkan di dunia internasional, maksudnya adalah makanan yang paling populer dan diminati. Kimchi adalah asinan khas Korea, sejenis sayuran yang difermentasikan dengan bahan rempah seperti jahe, bawang putih, bawang bombai dan bubuk cabai. Penjelasan yang lebih mudah dimengerti dan lebih singkat adalah sayuran yang diacar. Di dalamnya biasa terdapat kubis, lobak, ketimun, cabai dengan rasa relatif pedas. Kimchi ini memiliki kesetiaan yang tinggi, hal ini dibuktikan dengan kehadirannya selalu ada mewarnai meja makan dalam hidangan khusus ataupun hidangan sehari-hari. Di Indonesia, keberadaan kimchi dapat digambarkan seperti lalapan dan sambal yang setia menemani ayam goreng atau pecel lele. Terdapat banyak variasi pembuatan kimchi berdasarkan cara membuat di masing-masing rumah tangga.
    § Phulgogi

    Phulgogi ini tidak kalah terkenal dari kimchi, tetapi mungkin memang kimchi lebih terkenal karena sifatnya yang ’setia’. Di Indonesia, Phulgogi ini lebih familiar dengan sebutan Bulgogi yang berarti “daging api”. Phulgogi adalah potongan
    daging sapi yang dipanggang dengan kecap, minyak wijen, bawang putih, bawang bombai dan lada hitam. Masakan yang dibuat dari daging sapi ini memiliki dua macam cara memasak, yaitu jenis tumis dan bakar. Jenis bakar sangat terkenal dan merupakan masakan istimewa. Rasa phulgogi ini tidak jauh berbeda dengan rasa daging sapi bakar di Indonesia, jadi jika kondisi keuangan sulit dan ingin menikmati bulgogi seharusnya tidak usah jauh-jauh ke Korea, cukup menikmati yang made in Indonesia saja. Sebenarnya bulgogi memiliki beberapa variasi, seperti dengan menggunakan daging babi (dwaeji-bulgogi), ayam (dak-bulgogi), dan sotong (ojingeo-bulgogi).
    §
    Bibimbap
    Jenis makanan terakhir yang menarik interest kami ini boleh disebut juga sebagai nasi campur. Mengapa? karena memang komposisinya terdiri dari campuran berbagai macam sayuran, d
    aging sapi, telur, dan saus cabai (gochujang). Makanan khas kota Jeonju ini juga memiliki variasi, seperti dolsot bibimbap (bibimbap yang disajikan dengan panci batu panas) dan yukhoe bibimbap (bibimbap populer dengan campuran telur mentah, potongan daging sapi mentah, kecap, buah pir, dan saus gochujang). Sebenarnya di Indonesia juga ada nasi campur, jadi sekarang pertanyaannya adalah: Apa perbedaan nasi campur versi Indonesia dan nasi campur versi Korea (bibimbap)? Perbedaannya adalah pada proses pencampuran. Semua bahan bibimbap dicampur (diaduk-aduk jadi satu), baru kemudian dimakan dengan sendok khas korea dan biasa menggunakan mangkok yang berukuran cukup besar (seperti baskom). Sedangkan, di Indonesia ada ’prosesi’ pencampuran makanan yang paten saat akan menikmati nasi campur.
    Yang kami sukai dari budaya kuliner Korea adalah jenis makanannya yang unik dan proses pembuatan yang relatif simpel, tetapi menghasilkan makanan yang nikmat. Kami berencana mencobanya dengan melalui 2 cara, yaitu mencoba makanan tersebut di restoran Korea dan mencoba membuatnya sendiri (terutama untuk yang bibimbap. Saat ini sedang mencari resep dan sausnya)
  2. Yang kami sukai dari budaya kuliner Korea adalah jenis makanannya yang unik dan proses pembuatan yang relatif simpel, tetapi menghasilkan makanan yang nikmat. Kami berencana mencobanya dengan melalui 2 cara, yaitu mencoba makanan tersebut di restoran Korea dan mencoba membuatnya sendiri (terutama untuk yang bibimbap. Saat ini sedang mencari resep dan sausnya)


  3. Bahasa Korea (Hangul)
    Bahasa Korea (한국어/한국말)adalah bahasa yang paling luas digunakan di Korea, dan merupakan bahasa resmi Korea Selatan dan Korea Utara. Sistem penulisan bahasa Korea asli disebut Hangul (diucapkan sebagai [han geul]) yang adalah alfabet asli yang digunakan untuk menulis bahasa Korea (dibandingkan dengan sistem Hanja yang dipinjam dari bahasa Tionghoa). Menurut sejarah, Hangeul diciptakan oleh Sejong Daewang (Raja Besar Sejong) pada tahun 1443 (abad ke-15). Namun istilah Hangul baru dikenal pada permulaan abad ke-20. Lalu, setiap tanggal 9 Oktober diperigati sebagai 'Hari Hangeul'.
    Tulisan Hangeul terlihat seperti tulisan
    ideografik (tulisan dalam bentuk 'simbol', misalnya bahasa Tionghoa), tetapi Hangeul sebenarnya merupakan aksara fonetik. Setiap blok huruf Hangeul terdiri dari beberapa dari 24 huruf (jamo)— 14 huruf mati (konsonan) dan 10 huruf hidup (vokal). Secara sejarah, alfabet Hangeul sebenarnya masih mempunyai 3 konsonan dan 1 buah huruf vokal
    Dalam perkembangannya, Hangeul makin banyak digunakan bahkan pada
    abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, penggunaan Hangeul dan Hanja seimbang. Namun kini, Hanja hanya dijumpai pada tulisan-tulisan akademik dan resmi, sedangkan hampir semua papan nama, jalan, petunjuk, bahkan tulisan-tulisan informal ditulis dalam Hangeul.
    Yang menyebabkan kami menyukai bahasa Korea adalah karena kegemaran kami menonton serial film Korea. Kami merasa bahwa bahasa Korea sangatlah unik (cenderung cute sehingga membuat pembicaranya terkesan innocent), mengandung nada bicara yang khas, serta pelafalan kata yang terkesan keren ketika mengatakannya. Kami berencana untuk mempelajarinya, tetapi mungkin tidak pada waktu dekat ini karena sedang tidak ada waktu dan terutama untuk mempelajari penulisannya pasti dibutuhkan waktu yang intens, serta niat yang besar. Untuk saat ini, kami mempelajari dengan cara yang paling sederhana, yaitu dengan menonton film Korea dan mencoba unutuk mencerna pembicaraan yang terjadi sehingga sedikit banyak dapat mengerti beberapa kosakata bahasa korea.


  4. Pakaian tradisional Korea (Hanbok)
    Pakaian khas Korea mungkin cukup dikenal oleh kalangan luas dan dikenal dengan sebutan hanbok. Di jaman yang semakin maju dan berkembang ini, sebuah tradisi seringkali dianggap kuno dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman. Namun, tampaknya di Korea modernitas bukan berarti tanpa tradisi. Kebudayaan beratus tahun bahkan beribu tahun lalu mampu bertahan walaupun mengalami perubahan. Ini yang terjadi pada hanbok, pakaian tradisional Korea. Walau pakaian modern adalah yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi hanbok masih dipakai terutama pada hari-hari raya dan acara-acara penting seperti perkawinan.
    Untuk upacara perkawinan, pengantin perempuan biasanya memakai chima (rok panjang berlipit-lipit) warna merah, dan jeogori (jaket pendek semacam bolero) warna hijau. Sedangkan, pengantin pria bebas memilih warna celana panjang dan jaket bertalinya. Keduanya masih memakai jubah lagi. Warna jubah perempuan disesuaikan dengan warna pilihan baju pasangannya. Ibu mempelai lelaki memakai warna kehijauan, sedangkan calon besannya dalam nuansa merah.
    Namun, perempuan zaman sekarang memang sudah jarang memakai hanbok untuk sehari-hari karena harus sedikit menderita ketika mengenakannya. Rok lebar berlipit itu bentuknya bagai sehelai kain, dililitkan di atas dada, lalu diikat keras-keras meratakan dada. Hal ini membuat sebagian perempuan merasa sesak dan tidak nyaman. Walaupun tidak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, tapi kebudayaan hanbok ini tetap dapat eksis dan tidak hilang dimakan waktu.
    Yang kami sukai dari pakaian tradisional Korea ini adalah designnya yang terlihat elegan dan mahal. Mungkin terkesan tidak jauh berbeda dengan kimono milik Jepang, tetapi kami merasa bahwa hanbok lebih menarik dan berseni. Kami berencana lebih mengenal hanbok dengan mencoba mengenakannya. Tidak perlu hingga membeli atau membuatnya, cukup dengan mencoba di tempat penyewaan baju-baju tradisional yang menyediakan pakaian tradisional Korea tersebut.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Budaya_Korea

Sumber foto:

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.carpatina.com/Hanbok.jpg&imgrefurl=http://www.carpatina.com/Hanbok.html&usg=__V9KrgdEWrqoGzI4brbC46ornepM=&h=576&w=453&sz=153&hl=id&start=6&tbnid=ud9SYlIJcezJWM:&tbnh=134&tbnw=105&prev=/images%3Fq%3Dhanbok%26gbv%3D2%26hl%3Did%26sa%3DG
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.carpatina.com/Hanbok.jpg&imgrefurl=http://www.carpatina.com/Hanbok.html&usg=__V9KrgdEWrqoGzI4brbC46ornepM=&h=576&w=453&sz=153&hl=id&start=6&tbnid=ud9SYlIJcezJWM:&tbnh=134&tbnw=105&prev=/images%3Fq%3Dhanbok%26gbv%3D2%26hl%3Did%26sa%3DG
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://farm1.static.flickr.com/18/23219340_22f1ba951d.jpg&imgrefurl=http://www.squidoo.com/seoul-korea-information-and-travel-guide&usg=__GXXzPbuCM2-hHOYVs44ZAEKa3oc=&h=375&w=500&sz=49&hl=id&start=4&tbnid=z9Kmtdm6dK3FcM:&tbnh=98&tbnw=130&prev=/images%3Fq%3Dmakanan%2Bkorea%26gbv%3D2%26hl%3Did
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://students.ukdw.ac.id/~22033301/pic/makanan.jpg&imgrefurl=http://students.ukdw.ac.id/~22033301/makanan.html&usg=__WXUuP_J6eM6AzLaj5CYodkKleho=&h=281&w=242&sz=17&hl=id&start=8&tbnid=zpkARySsO9XQpM:&tbnh=114&tbnw=98&prev=/images%3Fq%3Dmakanan%2Bkorea%26gbv%3D2%26hl%3Did
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://students.stttelkom.ac.id/wanita/images/gbupload/1165377504bulgogi.jpg&imgrefurl=http://students.stttelkom.ac.id/wanita/wanita.php%3Fwm%3Dbrowse%26id%3D12&usg=__wDaD6VE7s0IrcLcTsXyFO762mwA=&h=289&w=450&sz=177&hl=id&start=32&tbnid=5xefbWgMv8muvM:&tbnh=82&tbnw=127&prev=/images%3Fq%3Dmakanan%2Bkorea%26start%3D18%26gbv%3D2%26ndsp%3D18%26hl%3Did%26sa%3DN
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.ctan.org/pub/tex-archive/macros/latex/contrib/minitoc/hangul.png&imgrefurl=http://www.ctan.org/pub/tex-archive/macros/latex/contrib/minitoc/&usg=__eEzyHNw9AILnOt-Gj9WY2uOtCVE=&h=241&w=472&sz=42&hl=id&start=30&tbnid=xVMdrREMrbxlTM:&tbnh=66&tbnw=129&prev=/images%3Fq%3Dhangul%26start%3D18%26gbv%3D2%26ndsp%3D18%26hl%3Did%26sa%3DN

Posted by: Maria Yohanna Melysa (51407001) ’n Fonny Lestiana Wibowo (51407042)

2 komentar:

merlyn mengatakan...

Ternyata kamu suka bgt sama korea ya... Pasti km juga suka film2 apalagi bintang film korea`nya hahahaha.... Aku juga suka budaya korea tapi bajunya tradisional mereka yang aku suka hehehe....

O ya, comment blogku juga ya...
merlynzblog.blogspot.com

Thx, GBU ^^

jealous mengatakan...

Wah, makanannya bikin kita ngiler...Menurut kami blog kalian udah bagus kok. Kita suka sama tampilan layout-nya....

jangan lupa comment di blog kita juga ya...